Masjid yang terletak di kota madinah ini disebut Nabawi karena Nabi sering menyebutnya dengan “Masjidku ini”.
Masjid ini dibangun oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat pada awal tahun 1 Hijriah (September 662 masehi) atau segera setelah beliau hijrah dari Mekah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun di atas tanah milik dua anak yatim Shal dan Suhail yg dibeli dg harga 10 dinar, dan ditambah tanah wakaf dari As’ad bin Zurarah serta bekas makam kaum muslimin yg rusak.
Pada awalnya masjid ini sangatlah kecil, yakni hanya seluas 1.050 meter persegi. Tiang2 dan atap dibuat dari batang kurma sedangkan penerangannya dari pelepah kurma yg dibakar.
Masjid Nabawi tempo doeloe
Pada bulan safar 1405 H atau November 1984 M, Raja Fahd meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yg paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.
Denah area sekitar Masjid Nabawi
Perluasan ini menjadikan luas lantai dasar masjid Nabawi menjadi kira2 98.000 m2 yg dapat menampung 167.000 jamaah. Sedangkan lantai atas dapat digunakan untuk sholat seluas 67.000 m2 yg dapat menampung 90.000 jamaah. Tapi bila halaman masjid dipenuhi oleh jamaah, maka masjid Nabawi dan halamannya dapat menampung 650.000 jamaah pada musim biasa dan lebih dari satu juta pada musim haji dan bulan Ramadhan. Jadi halaman Masjid Nabawi yg sekarang ini luasnya sebanding dg luas kota Madinah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pertama datang di sana.
Kubah Hijau Masjid Nabawi dari sebelah Timur (di Masjid Nabawi, arah kiblat menghadap selatan)
Kubah hijau di masjid Nabawi sangatlah populer, karena di bawah kubah ini lah terdapat makam Nabi Muhammad dan dua sahabat beliau; Umar dan Utsman.
Kubah hijau yg terletak pada masjid nabawi ini dibangun pada pemerintahan Sultan Mahmud pada tahun 1233. Karena usianya yg sudah 800an tahun ini dan juga karena letaknya yg persis di atas pusara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka kubah hijau atau green dome ini seakan menjadi simbol dari Masjid Nabawi.
Kubah Hijau Masjid Nabawi dari sebelah Barat
Untuk menyejukkan masjid, dibangunlah satu unit AC central raksasa di atas tanah seluas 70.000 m2 yg terletak 7 km sebelah barat masjid. Hawa dingin ini dialirkan melalui pipa bawah tanah ke setiap penjuru masjid melalui bagian bawah setiap pilar yg berjumlah 2.104 buah.
Pemandangan di dalam Masjid Nabawi. Terlihat ada tabung tempat air zam-zam dan tempat sandal.
Di dalam ruangan dipasanglah 674 lampu2 kristal pilihan yg tidak membiaskan panas, disusun dg kerangka dari bahan dasar kuningan berlapis emas. Lampu2 itu dipesan dari Italia, produsen kristal terkenal di Eropa.
Di gambar atas tampak ada angka 48, itu adalah tempat untuk menaruh sandal. Angka dan posisi ini harus diingat baik2 agar tidak menghabiskan waktu sekedar untuk mencari sandal.
Di bagian tengah masjid Nabawi terdapat dua ruang terbuka yang pada masing2nya terdapat enam buah payung artistik. Payung peneduh panas ini dapat dibuka dan ditutup secara otomatis dg komputer. Sementara batang payung ini dipasang AC sehingga juga sekaligus memancarkan hawa dingin.
Area dg payung raksasa; dalam kondisi tertutup.
Area dg payung raksasa; dalam kondisi membuka.
Makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Dari Yahya ibn Said, bahwa ‘Aisyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Aku melihat dalam mimpi, ada 3 bulan jatuh di kamarku, kemudian aku ceritakan kepada bapakkau, Abu Bakar”. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat, jasad beliau dimakamkan di kamar ‘Aisyah, maka Abu Bakar berkata, “Ia adalah salah satu dari 3 bulan itu, dan yang terbaik.”
Dari Malik, telah sampai kabar kepadanya bahwa rasulullah meninggal hari Senin dan dikebumikan hari selasa, satu persatu orang menshalati jenazah beliau tanpa seorang imam pun, sebagian orang menyarankan agar dikebumikan di mimbar, yg lain mengusulkan di Baqi’, datanglah Abu Bakar, seraya berkata,”Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tak seorang nabi pun yg meninggal kecuali akan dikebumikan di tempat di meninggal’. Maka dibuatkanlah lahat. ketika mereka hendak melepas pakaian beliau, tiba2 terdengar suara,”Jangan dilepas”, maka dimandikanlah jasad nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama pakaiannya.
Sementara itu Abu Bakar memberikan wasiat kepada ‘Aisyah agar dia dikebumikan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ketika ajalnya tiba, dibuatkanlah untuknya sebuah lahat, dan posisi kepala beliau sejajar dg pundak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lahatnya tersebut menempel dg tempat disemayamkannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lantas kemudian Umar bin Khattab pernah berkata,”Wahai Abdullah bin Umar, pergilah kepada Ummu al Mukminin ‘Aisyah, katakan bahwa Umar menyampaikan salam, kemudian mintalah izin kepadanya agar aku bila meninggal nanti, bisa dikuburkan bersama dg kedua temanku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar). Aisyah berkata,”Dahulu aku inginkan tempat itu untukku, hari ini aku berikan untuknya”.
Akhirnya Umar dikebumikan bersama kedua sahabatnya, dan sejak saat itu ‘Aisyah membuat tabir antara dia dg tempat persemayaman “ketiga bulan” yg ada dalam mimpinya. Aisyah sendiri kemudian meminta agar dia dikuburkan bersama dg para sahabat2nya di Baqi’.
Raudhah
Raudhah adalah nama lokasi di dalam Masjid Nabawi yg terletak di antara makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (dulunya rumah beliau) dan mimbar beliau. Luasnya kurang lebih 144 m2 (22 meter x 15 meter) yg skr ditandai dg pilar2 bewarna putih dg ornamen yg khas. Lantainya dilapisi oleh permadani wool yg juga berwarna putih. Ini adalah tempat favorit Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan sholat dan i’tikaf.
Terdapat hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yg berbunyi: “Di antara rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga” (Muttafaq ‘Alaih)
Pengertian raudhah sbg taman surga pada hadits di atas memiliki beberapa tafsir dari para ahli, antara lain sbb:
- Bahwa Allah swt menurunkan rahmat-Nya dan berbagai kebahagiaan di tempat itu, karena di sana dilakukan dzikir dan pemujaan pada Allah yg tentu saja dijanjikan surga.
- Tempat itu setelah kiamat benar2 akan dipindahkan oleh Allah ke surga, sehingga ia menjadi bagian dari taman surga yg hakiki.
- Orang2 yg pernah berdo’a di Raudah akan melihatnya di surga.
Yang jelas, Raudhah adalah salah satu tempat yg makbul untuk berdo’a. Sehingga tempat ini selalu saja dipadati oleh jamaah. Jika saat ramadhan dan haji, jam berapapun kita datang, pasti di sana ramai dg orang. Namun pada jam2 tertentu raudhah ini ditutup dg sekat. Jamaah wanita mendapat kesempatan untuk berada di Raudhah pada jam Dhuha, yakni pagi sampai waktu menjelang Dhuhur. Sementara untuk jamaah pria bisa bebas hadir di waktu kapan saja. Asal Anda bersabar dan telaten menunggu, insyaAllah pasti bisa mendapatkannya.
Jangan lupa, ketika berdo’a di sini (atau di manapun di Masjid Nabawi), janganlah sambil menghadap makam. Menghadaplah ke arah Kiblat. Sementara ketika di depan makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidaklah perlu mengusap2 jendela makam dan menciumnya, atau menempelkan dada dan perut, karena syariat Islam sama sekali tidak menuntunkan demikian.Ucapkan saja sebanyak mungkin shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabat serta keluarga.
Pemakaman Baqi’
Baqi merupakan kompeks perkuburan penduduk Madinah yg terletak kurang lebih 30 meter di timur masjid Nabawi. Baqi sebenarnya berarti sebidang tanah lembut tanpa batu dan kerikil. Tanah semacam ini -yg jarang terdapat di Madinah- baik untuk dijadikan lokasi perkuburan. Luasnya sekarang sudah sekitar 138 ribu m2. Di sini terdapat lebih dari 10 ribu sahabat nabi seperti Sayyidina Utsman bin Affan (khalifah ketiga), Abbas bin Abdullah (paman Nabi) dan Hasan bin Ali (cucu Nabi). Di sini juga dimakamkan Halimatus Sa’diyah (ibu susuan Nabi), putra putri dan juga semua istri nabi kecuali Siti Khadijah (di Ma’la) dan Maimunah (di Zam’mum). Istri beliau yg dimakamkan di sini adl Siti Aisyah, Ummu Salamah, Juariah, Zainab, Sofiah, Hafsah binti Umar Bin Khattab, dan Mariyah Kibtiyah. Putra putri Nabi yg dimakamkan di sini adl Siti Fatimah, Qasim, Abdullah, Ibrahim, Ruqaiyah, Zainab, dan Umu Kalsum.
Sekarang siapapun yg meninggal di madinah boleh dimakamkan di Baqi, termasuk jamaah umroh dan haji dari seluruh pelosok dunia.
Sementara dua gambar di bawah ini adalah makam Siti Khadijah di Ma’la.
Pemakaman Baqi’ dilihat dari atas. Dulu aslinya tidak seluas ini wilayahnya.
Baqi’ telah mengalami perluasan sebanyak dua kali pada masa Kerajaan Saudi. Perluasan pertama dilakukan pada masa pemerintahan Raja Faisal bin Abdul Aziz, dan kedua oleh Raja Fahd. Luas setelah dilakukan perluasan adalah 1.740.962 m2, dg dikelilingi oleh dinding berketinggian 4 m dan panjang 1.724 m
Bangunan di atas adalah tempat di mana mayat dimandikan dan dikanfakan.
Pada hari kebangkitan besok, orang yg pertama bangkit dari kubur adl Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian ahli Baqi (orang2 yg dimakamkan di Baqi’), kemudian Mekkah, dan seterusnya yang lain2.
Dari Aisyah r.a, ia berkata bahwasanya setiap malam giliran ‘Aisyah, Nabi keluar pada akhir malam menuju Baqi’ dan berkata, “Keselamatan atas kalian, wahai para penghuni Baqi’, akan datang kepada kalian apa yang telah dijanjikan, dan esok kami akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah para penghuni Baqi’ al-Gharqad ini”..
Semoga kita diberikan kemampuan dan kesempatan oleh Allah untuk mengunjungi Masjid Nabawi dan untuk berziarah ke makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Amin.
ijin share mas
BalasHapus